Dolar AS menguat didorong peningkatan selera risiko
Senin, 04 November 2019 on
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di
akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena laporan penggajian (payroll) non-pertanian
Amerika Serikat (AS) yang positif menyebabkan selera risiko lebih tinggi.
Pengusaha-pengusaha AS menambahkan 128.000 lapangan pekerjaan pada Oktober, Biro
Statistik Tenaga Kerja A.S melaporkan pada Jumat (1/11/2019). Angka tersebut melampaui
perkiraan para ekonom sebanyak 75.000 pekerjaan yang disurvei oleh MarketWatch.
Kenaikan lapangan pekerjaan terutama terjadi di perusahaan jasa makanan dan minuman,
bantuan sosial, dan kegiatan keuangan, laporan itu menunjukkan. Dalam manufaktur, lapangan
pekerjaan di kendaraan bermotor dan suku cadang menurun, kata biro, karena pemogokan enam
minggu di General Motors.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,32
persen menjadi 97,5571 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1127 dolar AS dari 1,1161 dolar AS di sesi
sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2879 dolar AS dari 1,2935 dolar AS di sesi
sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6880 dolar AS dari 0,6907 dolar AS.
Dolar dibeli 108,63 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,25 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar
AS naik menjadi 0,9880 franc Swiss dari 0,9856 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3150 dolar
Kanada dari 1,3146 dolar Kanada.
Baca juga: Harga emas turun, tertekan kenaikan ekuitas dan penguatan dolar AS
Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi, investor cerna data ekonomi AS
Baca juga: Analis: IHSG pekan ini berpeluang naik, ini indikatornya
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2019